Slide 1
Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Serukan Etika Kedokteran

Di tengah dinamika pelayanan kesehatan yang semakin kompleks, Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) hadir dengan peran strategis dalam memperkuat kembali nilai-nilai etik dalam profesi kedokteran.

Slide 2
Bangkitnya MPPK: Menguatkan Peran Organisasi Profesi Dokter di Indonesia

Kebutuhan akan organisasi profesi yang responsif dan berpihak pada pengembangan mutu tenaga medis semakin mendesak di tengah tantangan dunia kedokteran Indonesia saat ini.

Slide 3
MPPK: Si Pengayom Baru untuk Dokter Indonesia

“Dokter juga manusia, butuh dilindungi dan dihargai.” Kalimat ini makin relevan di tengah realita profesi kedokteran yang makin kompleks.

previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow

MPPK Sambut Hari Bakti Dokter Indonesia: Momentum Refleksi dan Penguatan Etika Profesi

Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia, sebuah momen bersejarah yang menandai dedikasi para dokter dalam menjaga kesehatan masyarakat sejak masa perjuangan kemerdekaan.

Dalam rangka menyambut hari istimewa ini, Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) turut mengambil peran aktif, tidak hanya sebagai lembaga pembina profesionalisme, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai pengabdian dan etika dalam profesi medis.

“Hari Bakti Dokter Indonesia bukan hanya seremoni tahunan, tapi panggilan untuk merefleksikan kembali esensi pengabdian seorang dokter. Profesionalisme harus berjalan beriringan dengan integritas dan empati,” ujar Prof. Dr. dr. Sukman Tulus Putra, SpA(K), Ketua Dewan Pakar MPPK dalam siaran pers resminya, Mei 2025.

Penguatan Profesionalisme di Tengah Tantangan Kesehatan Nasional

Tantangan dunia kedokteran di era pascapandemi semakin kompleks, mulai dari ketimpangan distribusi dokter, meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan primer, hingga munculnya disinformasi medis di ruang publik.

Dalam menyambut Hari Bakti Dokter Indonesia, MPPK menekankan perlunya penguatan kapasitas profesional melalui pelatihan berkelanjutan, pembaruan kode etik, dan pengawasan mutu layanan.

Data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan bahwa per 2024, jumlah dokter di Indonesia mencapai 212.000, namun distribusinya masih belum merata. Sebanyak 60% dokter terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) masih kekurangan tenaga medis.

“MPPK terus mendorong sistem pembinaan berkelanjutan, khususnya untuk dokter muda yang bertugas di daerah terpencil. Hari Bakti Dokter Indonesia adalah momentum untuk menegaskan bahwa pengabdian tidak boleh mengenal batas wilayah,” jelas Dr. Rosita Rivai, Sekretaris PB IDI.

Dalam peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia tahun ini, MPPK bekerja sama dengan berbagai fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan untuk menyelenggarakan forum ilmiah, diskusi etik, serta pemberian penghargaan kepada dokter-dokter inspiratif yang telah berjasa di berbagai lini pelayanan kesehatan masyarakat.

MPPK dan Komitmen Etik Profesi di Masa Depan

Selain aspek klinis, MPPK juga menyoroti pentingnya penguatan etika kedokteran.

Di era digital, dokter tidak hanya dituntut piawai dalam diagnosis dan terapi, tetapi juga harus bijak dalam bermedia sosial dan menjaga kredibilitas profesi.

Dalam sambutannya pada webinar nasional Hari Bakti Dokter Indonesia, Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Umum PB IDI menyampaikan, “MPPK memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa dokter Indonesia tetap berpegang teguh pada kode etik, terlepas dari tekanan sosial maupun sistem.”

Sebagai bagian dari upaya ini, MPPK juga meluncurkan pedoman etik digital untuk dokter, guna membimbing tenaga medis agar tetap menjaga profesionalisme dalam berinteraksi secara daring.

Melalui rangkaian kegiatan Hari Bakti Dokter Indonesia, MPPK berharap momentum ini dapat menjadi pengingat kolektif bahwa profesi kedokteran bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang kemanusiaan, tanggung jawab moral, dan pengabdian tanpa henti. (*)

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *