MPPK-IDI.COM – Di tengah dinamika pelayanan kesehatan yang semakin kompleks, Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) hadir dengan peran strategis dalam memperkuat kembali nilai-nilai etik dalam profesi kedokteran.
Etika kedokteran bukan hanya sekadar aturan normatif, melainkan fondasi utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap profesi medis.
Melalui berbagai forum dan kegiatan edukatif, MPPK untuk dokter Indonesia menyerukan pentingnya menjadikan etika sebagai landasan utama dalam setiap pengambilan keputusan medis.
Etika Kedokteran: Pilar Utama dalam Praktik Profesional
Etika kedokteran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kompetensi seorang dokter.
Tidak hanya mencakup larangan terhadap malpraktik, tetapi juga bagaimana seorang dokter bersikap, berkomunikasi, menjaga rahasia pasien, serta bersikap netral dan adil dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Menurut data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sepanjang tahun 2023, tercatat lebih dari 300 laporan pelanggaran etik yang diterima oleh MPPK, di mana sebagian besar terkait masalah komunikasi dan integritas.
“Dalam praktik kedokteran, aspek etik seringkali menjadi penentu kepercayaan pasien. Dokter yang profesional tidak hanya dilihat dari kemampuannya, tetapi juga dari bagaimana ia mematuhi prinsip moral dalam pelayanan,” ujar Prof. Dr. dr. Sukman Tulus Putra, SpA(K), FESC, Ketua Dewan Pakar MPPK.
Sebagai bagian dari program penguatan nilai etik, MPPK untuk dokter Indonesia telah meluncurkan inisiatif pelatihan etika di berbagai institusi pendidikan kedokteran.
Salah satunya adalah melalui forum diskusi interaktif dan pelatihan etik berbasis kasus, yang memungkinkan para dokter muda memahami dilema etik secara nyata dan menyusun respons profesional yang sesuai.
MPPK sebagai Pembina Etika Profesi Medis
Sebagai organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam pembinaan keprofesian, MPPK untuk dokter Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai regulator, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi tenaga medis.
Melalui pendekatan yang kolaboratif, MPPK mendorong terwujudnya budaya etik di seluruh lini pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, maupun praktik mandiri.
Dr. Rosita Rivai, Sekretaris PB IDI, menyampaikan bahwa MPPK berperan penting dalam menciptakan suasana kerja yang sehat dan profesional di lingkungan kedokteran.
“Etika harus ditanamkan sejak awal pendidikan kedokteran, dan dijaga secara berkelanjutan sepanjang karier. MPPK memberikan ruang untuk refleksi dan pembelajaran bagi para dokter,” jelasnya.
Selain itu, MPPK untuk dokter Indonesia juga aktif menyampaikan panduan-panduan etik melalui media digital, sehingga mudah diakses oleh seluruh tenaga kesehatan, termasuk yang bertugas di daerah terpencil.
Melalui kanal ini, MPPK berharap tercipta kesadaran kolektif bahwa etika adalah tanggung jawab bersama.
Dengan pendekatan edukatif, preventif, dan responsif, MPPK untuk dokter Indonesia diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga marwah profesi medis di Indonesia.
Ketika etika menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik sehari-hari, maka kepercayaan masyarakat akan tumbuh, dan profesi kedokteran akan tetap dihormati serta bermartabat. (*)
Leave a Reply